Translate

Tuesday, January 6, 2015

Vishuddha

Hurray! Hari Wisuda yang dinantikan para fresh graduate Stisipol Candradimuka Palembang akan segera tiba. Yup, tanggal 12 Januari 2015 yad mereka akan mengenakan toga, jubah panjang dominasi warna hitam, lengkap dengan topi kelir hitam persegi lima plus tali kuncirnya. 

Hari Wisuda, tentu akan menjadi satu hari terindah dalam hidup seseorang. Apalagi bila proses yang dilalui selama dibangku kuliah cukup berat, menyita waktu, biaya, dan tenaga. 

Suka, duka, dan galau.  Suka karena lepas dari beban tanggung jawab sebagai mahasiswa. Duka karena akan berpisah dengan kawan-kawan. Galau karena harus cari pekerjaan, yang ga mudah didapat. Lepas satu beban, namun beban beban lain menunggu.

Pun demikian, hari Wisuda tetaplah hari spesial, yang akan dikenang, dan menjadi bagian dari episode kehidupan seseorang. Hari bahagia karena berhasil membuktikan bahwa seseorang itu menjadi bagian dari orang-orang yang "berilmu".

Wisuda berasal dari bahasa Sansekerta vishuddha yang bermakna murni (pure). Murni artinya tidak bercampur baur dengan unsur atau elemen lain. Atau bermakna menjadi sesuatu yang dominan atau menguasai sesuatu diantara sesuatu-sesuatu yang lain. Dalam konteks akademik, murni disini, menurut saya, bisa diartikan bersih dari sesuatu yang berpotensi merusak atau mengotori. 

Artinya,  seorang wisudan/wati  diharapkan bersih, "suci" dari anasir anasir kebodohan dalam kehidupan. Siap untuk menularkan kemurnian tersebut kepada mereka yang "belum murni", yang tidak tahu, yang tidak punya kesempatan, yang tidak tergerak untuk mengubah dirinya menjadi "murni".

Tentu saja, saya haqqul yakin tidak banyak atu bahkan tidak ada sarjana sarjana baru itu yang berpikir ke arah sana. Dan itu bukan dosa. Bukan pula kemestian untuk mereka pahami, karena ketika saya mengalami itu 13 tahun yang lalu, saya pun masih bingung mau ngapain seletelah wisuda. 

So, setelah hari Wisuda yang penuh kebahagiaan dan keharuan itu berlalu, maka mereka akan kembali menjadi manusia biasa yang akan bergelut dengan rutinitas rutinitas hidup nan melelahkan. Menjadi hamba-hamba Allah yang berjuang dalam kodratnya masing-masing. 

Anyway
congrats to you all, my great students. Hope there always be a solid bridge before your very eyes that could be used to gain your dreams.


Wallahu'alam

Monday, January 5, 2015

Goodbye my march, welcome my CBSF

Akhirnya... dengan pergulatan argumen yang sengit, diselingi dengan galau hati, Nissan March abu abu kami pun dijual. Jual sakit karena harganya terjun bebas. selisih 42 juta dalam kurun waktu 2 th! Tp nyonya bilang, sudahlah anggap aja uang sewa dua tahun. Bener juga sih, meski saya tahu itu sekedar ungkapan untuk menyenangkan hati. :)

Temenku bilang,  no big deal bro, toh itu semua adalah barang titipan. Titipan sang Ilahi untuk kita manfaatkan  di dunia fana ini. Masuk akal!. Namun yang jelas, saya adalah just an ordinary human being. Saya mafhum bahwa apa yang kita punyai di dunia ini pada hakikatnya bukan milik kita. Bahkan nyawa sekalipun! Namun, Sang Maha Pencipta juga menciptakan hawa nafsu untuk manusia. Hawa nafsu yang melahirkan keinginan, harapan, rasa memiliki, rasa kehilangan.

Betul, bahwa Nissan March mungil matik itu adalah titipan. Namun juga tidak salah apabila saya merasa sedih dan kecewa. But as wise man says, life must go on, dude! Teruslah berharap kepada Sang Maha Pemberi. Mohonlah kepadaNya untuk diberikan rejeki yang halal dan berlimpah. Mobil apapun nanti bisa kau beli. Meski entah kapan. Yang penting, tidak putus harapan!

Dan, akhirnya saya putuskan untuk beli Honda CB150R Street Fire (CBSF) berkelir merah setelah melalui tahap-tahap kontemplasi, CBSF ini yang insyaAllah akan setia mengantar Aufa anak saya ke sekolah, serta menemani saya mengajar.

Goodbye our lil' grey Nissan March. Hope you are at good hands. Welcome my Honda CBSF.

Wallahu'alam

It's been a great year! Thanks for being a part of it.

It's been a great year! Thanks for being a part of it.... untaian kalimat pendek inilah yang  menghiasi dinding para facebooker menjelang pergantian tahun 2014 yang baru lalu. Tim kerja Facebook tampaknya berusaha keras agar para pengguna sosmed ini merasa puas dan tersanjung. 

Itulah, sekarang lima hari sudah kita berada di tahun 2015, tahun Kambing menurut sistem zodiak Cina. Tahun Kambing ini sebenarnya akan mulai pada tanggal 19 Februari mendatang, dan berakhir tanggal 7 Februari 2016. Orang Cina percaya, kalau shio ini melambangkan keberuntungan dan kesejahteraan. bahkan, ada pepatah tua Cina, "tiga kambing membawa harmoni dan kemakmuran". 

Poin tambahan dari shio kambing adalah posisinya yang menempati urutan ke-delapan dari 12 shio. Kita mafhum bahwa angka 8 adalah simbol hoki dalam keyakinan orang Cina. 

Individu dengan shio ini memiliki karakter yang lumayan yahud. Cerdas, suka keindahan, lemah lembut namun tegas. Yah, kalau ditimbang-timbang hampir samalah dengan shio-shio yang lain. 

Tulisan ini sama sekali tidak ada maksud untuk mengupas shio secara mendalam, apalagi mempromosikannya. Karena saya percaya bahwa yang menentukan jalan hidup kita hanya Allah Sang Maha Segalanya. Namun satu hal yang ingin saya sampaikan adalah, bahwa kehidupan manusia, terutama kita yang tinggal di negeri kolam susu ini, tidak pernah lepas dari logika roda berputar. Artinya, posisi kita mengikuti putaran nasib dan takdir. Ketika titik kita pada roda berada di posisi atas, itu tandanya nasib dan takdir kita bagus, gemah ripah loh jinawi (dari segi tertentu), dan saat titik kita berada pada posisi sebaliknya, nasib dan takdir sedang "tidak berpihak" (dari segi tertentu). 

Anda pasti membaca kalimat dalam kurung yang saya ulang dua kali: (dari segi tertentu). Makna dari kalimat ini adalah bahwa bisa jadi kita sejahtera dari beberapa segi, namun tidak beruntung dari segi yang lain, dan vice versa. Mungkin sekarang kita banyak uang, namun tidak akur dengan jiran dan handai taulan. Atau, keuangan sedang terjun bebas, namun tetap merasa bahagia yang terhias dengan rasa syukur. Lalu bagaimana bila ekonomi sedang pailit, silahturahmi bangkrut? Bila kita melihat melalui teropong materialistis, maka tidak pelak yang tumbuh adalah kekecewaan dan kegundahgulanaan. Tetapi, bila kita menelisik dari kacamata transedental, maka rasa "kemanusiaan" kita malah akan menguat. 

"Kemanusiaan" bahwa kita adalah manusia, dan kita diciptakan. Bahwa kita hidup berdasarkan skenario agung yang dalam proses operasinya tidak dapat ditawar-tawar, meski kita diberikan kesempatan untuk memilih. Kita bisa memilih untuk melihat dari sudut pandang fana,atau dari "keabadiaan". 

Mungkin anda akan berpikir atau berteriak, "aah, anda fatalis, Budi. Anda Muktazilah!. Bertobatlah!".
Sebentar my friend, ingat satu bagian dari judul blog ini, "No Protest!, bro". :). Meski saya juga ga bisa melarang apa yang anda pikir atau teriakkan. Yang saya maksudkan adalah, Takdir kita tidak dapat diubah, itu sudah tertulis permanen di Kitab yang agung. Tapi, kita tidak tahu apa skenario yang tertulis untuk kita, sampai kita sadar itu sudah terjadi. Kita tidak tahu 5 W 1 H rangkaian kehidupan kita, dari dalam alam kandungan, sampai alam ukhrowi. Dan karena ketidaktahuan itulah, kita harus merasa "bodoh" dan "tolol", karena itu identik dengan ketidaktahuan. Kita adalah manusia, yang tidak tahu apa-apa, kita bodoh dan tolol karena ilmu yang kita miliki tidak ada setitik atom dari belahan atom dan belahannya lagi dan seterusnya (jikalau ada yang lebih kecil dari atom :P) pabila disandingkan dengan sumber dari pengetahuan itu an sich!

Nah, jemari saya sudah mulai pegal untuk menari di atas tuts kibor ini... Saya hanya ingin menyimpulkan bahwa MZ dan tim facebooknya sepertinya bisa saya katakan sok tau dengan mengatakan "it's been a great year", tanpa didahului oleh ketahuan tentang realita yang dialami oleh klien-kliennya. Dengan sok tau, maka mereka mendahului Sang Pemilik Waktu, yang tidak pernah mengatakan "it's been a great year, thanks for being a part of it".

Wallahualam...